JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menilai beredarnya video 'Koboi Cina' yang bernuansa SARA di dunia maya sangat membahayakan keutuhan bangsa Indonesia. Menurutnya video tersebut tidak elok beredar ditengah masyarakat.
"Itu apa pun melanggar UU, etika dan membahayakan bangsa. Tentu itu ada polisi, pemerintah, panwaslu. Dari sisi apa pun melanggar dan negatif," kata Jusuf Kalla saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (25/8/2012).
Pria yang akrab disapa JK ini membenarkan jika nuansa SARA memang sudah ada sejak lama, namun dia membantah jika pemerintah melalui Panwaslu melakukan pembiaran mengenai hal ini. "Mungkin mereka tidak tahu saja siapa pembuatnya ya? Dunia maya kan tidak mudah untuk mengetahui siapa yang kirim dan buat," sambungnya.
Politikus senior Partai Golkar tersebut mendesak Kepolisian dan Panwaslu untuk segera mengusut tuntas kasus ini. "Ya harus mencari siapa pelakunya. Kan ada cyber crimenya," singkatnya.
Dia menilai sejauh ini, Panwaslu sebagai regulator Pemilukada DKI sudah bekerja optimal mengawasi jalannya pemilihan kursi DKI 1. Namun, memang Panwaslu hanya menangani masalah kalau sudah kampanye resmi. "Ini kan belum kampanye resmi. Jadi, jatuhnya ke kejahatan, polisi seharusnya yang lebih tegas," terangnya.
Menurutnya, jika kasus penyebaran video bernuansa SARA dan berbagai kampanye negatif terus terjadi maka ini dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. "Karena, ini beredar luas tentu membahayakan persatuan kita kan, bis menimbulkan masalah lagi. Tapi, saya yakin masyarakat sudah cerdas," tutupnya.
Saturday, August 25, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
visit a good blog and full of interesting information that is happiness itself .... keep on sharing information
ReplyDelete