"Jumlah ini memang cenderung berkurang dibandingkan kasus kematian harimau sumatera pada tahun-tahun sebelumnya. Namun pengungkapan kasusnya masih nol," kata Humas WWF Wilayah Riau Syamsidar, di Pekanbaru, Sabtu (29/12).
Menurut dia, kematian harimau sumatera (Panthea tigris sumatrae) pada tiga tahun terakhir memang rata-rata tiga kasus. Namun jika dibandingkan lima tahun sebelumnya, kematian gajah pertahun mencapai lima gajah per tahun.
"Temuan kasus kematian satwa langka ini bahkan cenderung misterius dimana pada tiap kasus, tidak ada tindakan hukum yang tegas," katanya.
Kematian harimau sumatera sempat terjadi pada akhir Juni 2012 di Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kematian satu satwa dilindungi ini terindikasi disengaja dibunuh warga setempat.
Hal demikian terungkap melalui hasil investigasi WWF pascapenemuan bangkai hewan dilindungi dalam keadaan terkubur itu.
Ketika itu, didapati bahwa warga sengaja memasang jerat dan upaya warga berhasil. Harimau masuk perangkap jerat berupa sling, setelah itu langsung dibunuh. (Ant/OL-10)
Sumber : mediaindonesia[.]com
0 komentar:
Post a Comment
Komentar, Kritik dan Saran Anda