Sunday, July 29, 2012

Puasa Tak Mengurangi Kualitas ASI

Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, dr Utami Roesli, SpA., IBCLC., FABM mengatakan, agama Islam memberi kebebasan ibu menyusui untuk memilih, boleh berpuasa atau tidak.

Bila tidak berpuasa, maka puasanya bisa diganti di hari lain. Namun bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa, ia harus tetap menyusui bayinya. Mengapa? Karena itu menyangkut hak bayi, terutama bayi baru lahir hingga usia 6 bulan.
"Bayi-bayi usia sekitar itu, makanannya hanya dari susu. Jadi, ibu menyusui tak punya pilihan lain, harus tetap memberi air susu ibu (ASI). Berbeda halnya bila ibu menyusui tidak berpuasa dengan alasan menyusui, barulah dapat dibenarkan,” jelasnya kepada Beritasatu.com.

Meski demikian, Utami menyarankan, sebaiknya ibu yang menyusui bayi berusia 1-6 bulan dianjurkan untuk menunda berpuasa.

Ini dikarenakan bayi di rentang usia tersebut memerlukan ASI eksklusif. Itu artinya, bayi hanya mendapat asupan nutrisi dari ASI dan belum mendapatkan makanan pendamping ASI.

"Dalam agama toh diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan bisa menggantinya di hari lain. Berbeda dengan ibu menyusui yang bayinya sudah diatas 6 bulan, barulah aman untuk berpuasa,” imbuhnya.

Dari sisi medis pun, lanjut dia, sebenarnya tidak ada masalah bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa. Karena saat berpuasa, ibu menyusui tetap bisa makan tiga kali sehari. “Hanya jadwal makannya saja yang diubah,” jelas dokter yang juga berpraktik di poliklinik anak RS St. Carolus, Jakarta.

Bagaimana caranya? Menurut Utami, makan tiga kali sehari dengan gizi seimbang selama bulan Ramadan bisa disiasati dengan cara mengatur jam makan yang berbeda dengan hari biasanya yaitu, saat sahur, berbuka dan setelah sholat tarawih.

Jumlah ASI Tetap Cukup
Ia juga mengingatkan ibu menyusui yang berpuasa untuk selalu menyediakan air putih di samping tempat tidurnya. “Jadi sewaktu-waktu haus bisa langsung minum. Karena cairan itu penting untuk ASI,” jelas Utami.

Sebenarnya, lanjut dia, ibu menyusui yang berpuasa, tak perlu khawatir kualitas ASI-nya akan menurun, karena saat seorang ibu menyusui mengalami kurang gizi ringan dan sedang sekalipun, ASI masih bisa keluar dengan jumlah dan komposisi yang cukup untuk si bayi.

ASI, kata Utami, baru bisa terganggu bila ibu mengalami kurang gizi berat. “Oleh karena itu,  ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi. Itu jauh lebih baik ketimbang harus memberi susu formula yang harus membutuhkan air bersih yang belum tentu steril saat proses pengolahan dilakukan,” jelasnya panjang lebar.

Salah satu kekhawatiran banyak ibu menyusui yang berpuasa adalah tubuh yang mudah lemas. Padahal, kata Utami, tak ada alasan ibu menyusui yang berpuasa untuk menjadi lemas. "Karena energi saat ibu menyusui bayi sebenarnya sama dengan energi yang dikeluarkan saat bernafas,” tambahnya.

Utami juga membantah kalau aktivitas menyusui membuat ibu menjadi cepat lapar. "Semua orang yang berpuasa pasti akan merasa lapar. Jadi, ibu menyusui atau tidak, kalau puasa ya, memang lapar," tegasnya.

Kekhawatiran lainnya yaitu, bayi tidak akan mendapatkan cukup ASI bila sang ibu berpuasa. Menanggapi hal tersebut, Utami menjelaskan, bahwa ASI tidak mungkin akan berkurang, karena produksi ASI sebenarnya disesuaikan dengan permintaan bayi.

“ASI yang tak keluar, penyebabnya lebih berkaitan dengan kondisi psikis ibu misalnya stres. Rangsangan produksi ASI bukanlah karena isapan bayi, tapi pengosongan susu itu sendiri,” imbuhnya.

Tips Berpuasa untuk Ibu Menyusui
Nah, agar kebugaran ibu menyusui yang menjalankan ibadah puasa tetap terjaga, berikut beberapa tips yang diberikan oleh Utami.

1. Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, karbohidrat cukup, sayur dan buah, serta jangan terlalu banyak garam-garaman, lemak, gula, junk food. Ibu menyusui harus sedikit mengubah kebiasaan makannya agar tetap bisa mendapatkan ekstra kalori.
  
Misalnya,  saat tak menyusui, ibu langsung mengonsumsi makanan berat saat berbuka puasa. Dan, ketika menyusui sebaiknya menyantap lebih dulu makanan pembuka yang manis-manis. "Setengah jam kemudian barulah makan makanan yang berat."
  
2. Perbanyak minum air putih dan sebenarnya tidak perlu minum susu khusus untuk ibu menyusui. Akan lebih baik bila ibu menyusui mau minum minuman yang ditambah gula karena bisa menambah kalori yang  sangat penting untuk ibu menyusui.
  
3. Istirahat yang cukup dengan cara tidur yang berkualitas, atau sekadar relaks menenangkan pikiran.
  
4. Jangan berhenti menyusui, karena semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar. Bagi ibu yang bekerja (di kantor) disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa

Sumber : beritasatu[.]com

0 komentar:

Post a Comment

Komentar, Kritik dan Saran Anda