Saturday, July 07, 2012

FPI Ancam Hadiahi Pakaian Dalam untuk Nur Mahmudi

DEPOK - Selama dua hari berturut-turut suasana Kampung Pondok Rangon, Harjamukti, Cimanggis, Depok, memanas oleh ancaman aksi Front Pembela Islam (FPI). Organisasi masyarakat tersebut mengancam akan meratakan kafe-kafe liar yang kerap dijadikan tempat mesum dengan tanah.
Padahal Pemerintah Kota Depok sudah menuruti kemauan FPI dengan cara menyegel 23 lapak dan kafe serta diskotik disana. Namun, hal itu rupanya kurang puas bagi FPI, terutama FPI Bekasi yang selama ini rutin merazia tempat tersebut.

Dini hari tadi, ratusan polisi bersenjata lengkap dan anti huru hara mengepung lokasi kafe. Sementara FPI se-Jabodetabek juga berkerumun menyambangi lokasi tersebut dan mengobrak-abrik dinding-dinding kafe tersebut dengan balok besar.

Massa mengepung dari segala sisi begitupun dari arah makam Pondok Rangon. Namun perseteruan akhirnya mereda sekira pukul 04.00 WIB dan dilanjutkan dengan kesepakatan rencana dialog dengan Pemkot Depok.

“Rencana kami kalau dalam tiga hari Pemkot tidak membongkar lokasi Kranggan Pondok Rangon, FPI akan memberikan cinderamata ke wali kota dan Kasatpol PP, berupa konde, bra, dan celana dalam wanita,” tegas Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri, Sabtu (7/7/12).

Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad mengaku pihaknya akan segera mencari solusi dalam mengatasi masalah tersebut. “Kami akan segera lakukan audiensi dengan FPI dan Polres Depok,” ujar Idris.

Pekan lalu, FPI Bekasi sudah mengobrak-abrik kafe-kafe liar di Pondok Rangon dimana satu anggota FPI Bekasi, H Mursidi luka tusuk di bagian perut setelah berkelahi dengan sekelompok massa, dan satu sepeda motor rusak. Sementara para pemilik kafe berdalih pihaknya hanya menyediakan wanita untuk melayani tamu minum dan makan, bukan untuk dijajakan sebagai lokasi prostitusi.
(sus)

Sumber : okezone[.]com

0 komentar:

Post a Comment

Komentar, Kritik dan Saran Anda